Posted by :
Rezki Ananda
Rabu, 23 November 2016
- Layanan
Informasi
Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai
informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi
tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi adalah salah
satu aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu
organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik
atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan
informasinya. Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks,
gambar, audio, maupun video. Tujuan layanan informasi secara umum adalah agar
terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi
pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi
dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri
yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan
dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan
kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
- Layanan
Keamanan
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk
menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem
dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi
penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus.
Keamanan jaringan disini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan.
Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
Rahasia (Privacy) : Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal
pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit.
Keterpaduan Data (Data Integrity):Karena banyak node dan
pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah
lebih tinggi.
Keaslian (Authenticity): Hal ini sulit untuk memastikan identitas
pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai
keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain.
Convert Channel: Jaringan menawarkan banyak kemungkinan
untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu banyak data
yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
Definisi Keamanan
Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak
yang memiliki wewenang. Pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa
ada ijin pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta
metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh
pihak yang memiliki wewenang. pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data
atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang
berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat
diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak
palsu.
Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang
memiliki wewenang ketika dibutuhkan. pada aspek ini system menjamin data akan
tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan
informasi dan perangkat terkait.
Non-repudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi
tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan. Keamanan informasi
diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak dipakai,
yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi dan piranti
lunak
Serangan (Gangguan) Terhadap Keamanan Dapat Dikategorikan
Dalam Empat Kategori Utama :
Interruption
Suatu Aset Dari Suatu Sistem Diserang Sehingga Menjadi Tidak
Tersedia Atau Tidak Dapat Dipakai Oleh Yang Berwenang. Contohnya Adalah
Perusakan/Modifikasi Terhadap Piranti Keras Atau Saluran Jaringan.
Interception
Suatu Pihak Yang Tidak Berwenang Mendapatkan Akses Pada
Suatu Aset. Pihak Yang Dimaksud Bisa Berupa Orang, Program, Atau Sistem Yang
Lain. Contohnya Adalah Penyadapan Terhadap Data Dalam Suatu Jaringan.
Modification
Suatu Pihak Yang Tidak Berwenang Dapat Melakukan Perubahan
Terhadap Suatu Aset. Contohnya Adalah Perubahan Nilai Pada File Data,
Modifikasi Program Sehingga Berjalan Dengan Tidak Semestinya, Dan Modifikasi
Pesan Yang Sedang Ditransmisikan Dalam Jaringan.
Fabrication
Suatu Pihak Yang Tidak Berwenang Menyisipkan Objek Palsu Ke
Dalam Sistem. Contohnya Adalah Pengiriman Pesan Palsu Kepada Orang Lain.
- Layanan
Context Aware dan Event-Based Context-awareness
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer
memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan
informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan
inilah yang diperkenalkan oleh SCHILIT pada tahun 1994 dengan istilah
context-awareness.Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk
mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari
pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang
sesuai dengan parameter-parameter itu.Beberapa konteks yang dapat digunakan
antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan
kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh: ketika seorang user
sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user
akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak
seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks
location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari
context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut
Albrecht Schmidt, yaitu:
The Acquisition Of Context :Hal ini berkaitan dengan
pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan,
sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor
lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi
tersebut.
The Abstraction And Understanding Of Context :Pemahaman
terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata,
bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan
kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap
inputan dalam suatu konteks.
Application Behaviour Based On The Recognized Context :
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami
sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta
bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Empat Kategori Aplikasi Context-Awareness Menurut Bill N.
Schilit, Norman Adams, Dan Roy Want, Yaitu :
Proximate Selection : Adalah sebuah teknik antarmuka yang
memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek (benda atau
manusia) yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu
sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu
locus dan selection, atau tempat dan pilihan.
Automatic Contextual Reconfiguration : Aspek terpenting dari
salah satu contoh kasus sistem context-aware ini adalah bagaimana konteks yang
digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara
antar setiap komponen berinteraksi. Sebagai contoh, penggunaan virtual
whiteboard sebagai salah satu inovasi automatic reconfiguration yang
menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects sebagai layaknya fisik suatu
benda.
Contextual Informations And Commands: Kegiatan manusia bisa
diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh,
ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti
berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual
information and commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang
akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu.
Context-Triggered Actions : Cara kerja sistem
context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN.
Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus
dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan
contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada
aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan
dilakukan.
- Layanan
Perbaikan Sumber ( Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan
sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi
untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam
pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber
daya manusia (SDM).
SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,
pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha,
lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya
manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas
dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan
digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu
sebagai berikut:
Peningkatan kinerja layanan publicyang memberikan akses yang
luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan
transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
Literasi masyarakat di bidang teknologi telematikayang
terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai
peningkatan, dikemukakan oleh TAPSCOTT.